RANGKUMAN AKM 2 Chapter 24 Full Disclosure in Financial Reporting

Chapter 24

Full Disclosure in Financial Reporting

Pengertian Disclosure
Kata Disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan. Apabila dikaitkan dengan data, Disclosure berarti memberikan data yang bermanfaat kepada pihak yang memerlukan. Jadi data tersebut harus benar-benar bermanfaat, karena apabila tidak bermanfaat, maka tujuan dari pengungkapan (Disclosure) tersebut tidak akan tercapai.
Tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan adalah sebagai berikut :
1. Pengungkapan yang cukup (Adequate)
Disclosure yang minimal harus ada sehingga ikhtisar-ikhtisar keuangan menjadi tidak menyesatkan.
2. Wajar (Fair Disclosure)
Tersirat tujuan-tujuan etis untuk memberikan perlakuan yang sama kepada semua pihak yang merupakan pembaca potensi pembaca potensial dari laporan keungan.
3. Lengkap (Full)
Berarti penyajian semua informasi yang relevan. Bagi beberapa pihak Full Disclosure berarti penyajian informasi secara berlebih-lebihan dan karenanya tidak tepat. Informasi yang berlebih-lebihan adalah berbahaya karena penyajian informasi dengan detail terlalu banyak justru akan menyembunyikan informasi yang penting dan membuat laporan keuangan menjadi sukar diinterpretasikan.
Yang paling umum digunakan dari ketiga konsep diatas adalah pengungkapan yang cukup (Adequate).

Pengungkapan (Disclosure) dalam Laporan Keuangan
Tujuan yang positif dari Disclosure adalah untuk memberikan informasi yang penting dan relevan kepada para pemakai laporan keuangan, sehingga dapat membantu mereka dalam membuat keputusan dengan cara yang terbaik. Ini berarti bahwa informasi yang tidak material atau relevan harus diabaikan apabila kita mengaharapkan bahwa informasi yang disajikan itu mempunyai makna dan dapat dimengerti.
Sejalan dengan tujuan dasar akuntansi, salah satu tujuan yang dicapainya adalah penyajian informasi yang cukup sehingga perbandingan dari hasil yang diharapkan dapat dilakukan. Kemungkinan membandingkan (comparability) dapat dicapai dengan dua cara, yaitu :

  1. Dengan Penyajian Disclosure yang cukup mengenai bagaimana angka-angka akuntansi diukur dan dihitung.
  2. Dengan memberikan kemungkinan kepada investor untuk melakukan rangkai dari berbagai masukan kedalam decision models-nya.

Laporan keuangan perusahaan ditujukan kepada pemegang saham, investor, dan kreditur. Disamping ketiga pihak tersebut, pengungkapan juga diberikan kepada pegawai, konsumen, pemerintah dan masyarakat umum, tetapi pihak-pihak ini dipandang sebagai penerima kedua dari laporan keuangan dan bentuk-bentuk lain pengungkapan.

Tujuan pelaporan keuangan yang terdapat dalam SFAC No.1 adalah sebagai berikut :
• Pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit dan yang serupa lainnya secara rasional. Informasi tersebut bersifat komprehensif.
• Pelaporan keuangan memberikan informasi untuk membantu investor, kreditor dan pemakai lainnya dalam menilai jumlah, pengakuan dan ketidak pastian tentang penerimaan kas bersih yang berkaitan dengan perusahaan.
• Pelaporan keuangan memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi suatu perusahaan, kalim terhadap sumber-sumber tersebut dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan kondisi mengubah sumber-sumber ekonomi dan klaim terhadap sumber tersebut.
• Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang hasil usaha suatu perusahan selama periode tertentu.
• Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang bagaimana perusahaan memperoleh dan membelanjakan kas, pinjaman dan pembayarannya, transaksi modal, termasuk deviden dan distribusi lainnya terhadap sumber ekonomi perusahaan kepada pemilik serta faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi likuiditas dan solvensi perusahaan.
• Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik atas pemakain sumber ekonomi yang dipercayakan kepadanya.
• Pelaporan keuangan menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajer dan direktur sesuai kepentingan pemilik.
Dari tujuan pelaporan diatas apabila transaksi/peristiwa memenuhi kriteria tertentu, maka transaksi/peristiwa tersebut akan disajikan sebagai bagian dari laporan keuangan dasar (utama) yaitu, disajikan dalam Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Modal.
Kriteria untuk mengakui teransaksi atau peristiwa tertentu dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Definisi (Definition)
Suatu pos akan masuk dalam struktur akuntansi apabila memenuhi definisi elemen laporan keuangan.
2. Keterukuran (Measurability)
Suatu pos harus memiliki makna tertentu yang relevan dan dapat diukur jumlahnya dengan reliabilitas yang tinggi.
3. Relevansi (Relevance)
Informasi yang terdapat dalam pos tersebut memiliki kemampuan untuk membuat suatu perbedaan dalam keputusan yang diambil pemakai laporan keuangan.
4. Reliabilitas (ReliabilityI)
Informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keadaan yang digambarkan atau direpresentasikan serta dapat diuji kebenarannya (verifiable) dan netral.

Metode yang umum digunakan dalam pengungkapan informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Bentuk dan susunan laporan yang formal.
2) Terminologi dan penyajian yang terperinci.
3) Informasi sisipan.
4) Catatan kaki.
5) Ikhtisar tambahan dan skedul-skedul.
6) Komentar dalam laporan auditor.
7) Pernyataan Direktur Utama atau Ketua Dewan Komissris.

Hubungan Disclosure dengan Stewardship
Manajemen perusahaan bertanggungjawab (stewardship) atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertnggungjawabkan (stewardship) tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik peruisahaan.
Agar pembaca laporan keuangan memperoleh gambaran yang jelas maka laporan keuangan yang disusun harus berdasarkan pada prinsip akuntansi yang lazim. Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas dan arus kas perubahan dengan menerapkan PSAK secara benar diserta pengungkapan yang diharuskan PSAK dalam catatan atas laporan keuangan.
Manajemen memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi agar laporan keuangan memenuhi ketentuan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jika belum diatur dalam PSAK, maka manajemen harus menetapkan kebijakan untuk memastikan bahwa laporan keuangan menyajikan informasi :
1) Relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan untuk pengambilan keputusan.
2) Dapat diandalkan, dengan pengertian :

  1. Mencerminkan kejujuran penyajian hasil dan posisi keuangan perusahaan.
  2. Menggambarkan substansi ekonomi dari suatu kejadian atau transaksi dan tidak semata-mata bentuk hukumnya saja.
  3. Netral yaitu bebas dari keberpihakkan.
  4. Mencerminkan kehatian-hatian.
  5. Mencakup semua hal yang material.

Laporan keuangan harus disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha. Manajemen bertanggung jawab untuk mempertimbangkan apakah asumsi kelangsungan usaha masih layak digunakan dalam menyiapkan laporan keuangan atau tidak. Dalam mempertimbangkan asumsi kelangsungan usha tersbut, manajemen memperhatikan semua informasi masa depan yang relevan paling sedikit untuk jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca.
Manfaat suatu laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya. Suatu perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan keuangannya peling lama 4 bulan setelah tanggal neraca. Faktor-faktor seperti kompleksitas operasi perusahaan tidak cukup menjadi pembenaran atas ketidakmampuan perusahaan menyediakan laporan keuangan tepat waktu.

RANGKUMAN AKM 2 Chapter 23 Arus Kas (Cash Flow)

Chapter 23

Arus Kas (Cash Flow)

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya .

Tujuan Pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.

PENGERTIAN

Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.

Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).

Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :

1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
•    Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
•    Penagihan piutang dari penjualan kredit.
•    Penjualan aktiva tetap yang ada.
•    Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
•    Pinjaman/hutang dari pihak lain.
•    Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

2. Cash out flow

Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
•    Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
•    Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
•    Pembelian aktiva tetap.
•    Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
•    Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
•    Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.

Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.

Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.

Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.

Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.

  TUJUAN DAN KEGUNAAN

Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas (cash basis) selama periode akuntansi tertentu.

Menurut Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan dalam suatu laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan keuangan lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya untuk:

  1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan.
  2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
  3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan.
  4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.

Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun

pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

BENTUK DAN METODE LAPORAN ARUS KAS

  1. Metode Lansung

Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas.

Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak langsung.

B.Metode Tidak Lansung

Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca. Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :

  1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan.
  2. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi.
  3. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

RANGKUMAN AKM 2 CHAPTER 22 Accounting for Changes and Error Analysis

CHAPTER 22

Accounting for Changes and Error Analysis

  1. Perubahan Akuntansi.
  2. Perubahan Prinsip Akuntansi.
  3. Perubahan Estimasi Akuntansi.
  4. Perubahan Pelapor.
  5. Koreksi Kesalahan tidak diklasifikasikan sebagai perubahan akuntansi.
  1. Perubahan Prinsip Akuntansi.
  • Melibatkan perubahan dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk Prinsip akuntansi yang berlaku umum lain.

Contoh: Perubahan dari metode garis lurus depresiasi ke sum-of-years’-digit

Metode.

  • Sebuah perubahan tidak dianggap terjadi ketika sebuah prinsip baru diadopsi di

pengakuan peristiwa yang telah terjadi untuk pertama kalinya atau yang sebelumnya tidak material.

Contoh:Memanfaatkan sewa padahal sebelumnya sewa tidak dikapitalisasi karena mereka tidak material.

  • Jika prinsip akuntansi yang sebelumnya diikuti tidak dapat diterima, atau jika prinsip itu diterapkan secara tidak benar, perubahan ke prinsip akuntansi yang berlaku umum dianggap sebagai koreksi kesalahan.

Contoh:Berubah dari memanfaatkan penelitian dan pengembangan untuk expensing itu.

  • Perubahan prinsip akuntansi dianggap tepat hanya jika perusahaan menunjukkan bahwa alternatif umumnya diterima akuntansi prinsip adalah lebih baik untuk yang sudah ada.
  • Tiga pendekatan untuk melaporkan perubahan tersebut telah dipertimbangkan:
  1. Retroaktif: Sebuah penyesuaian retroaktif tahun sebelumnya keuangan Laporan dibuat.
  2. Sekarang : Efek kumulatif dari metode baru dihitung dan dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
  3. Prospektif : Tidak ada perubahan yang dibuat dalam hasil yang dilaporkan sebelumnya.
  • Kumulatif-Effect Type Perubahan Akuntansi.

Secara umum, perubahan di Prinsip akuntansi diperlakukan sebagai berikut:

  • Pendekatan saat digunakan.
  • Efek kumulatif dari perubahan tersebut dilaporkan dalam pendapatan
  • Laporan keuangan sebelum tidak diubah.
  • Laba sebelum pos luar biasa dan laba bersih dihitung secara forma disajikan seolah-olah prinsip baru telah diterapkanselama seluruh periode yang terkena dampak.
  • Retroaktif-Effect Type Akuntansi Perubahan:

Dalam lima situasi khusus,perubahan pada prinsipnya harus ditangani secara retroaktif. Situasi ini adalah:

  1. Perubahan dari metode LIFO.
  2. Perubahan akuntansi untuk konstruksi-jenis kontrak jangka panjang.
  3. Perubahan ke atau dari “penerbangan penuh” metode akuntansi dalam industri ekstraktif.
  4. Penerbitan laporan keuangan oleh perusahaan untuk pertama kalinya untuk mendapatkan modal tambahan, untuk efek kombinasi bisnis, atau untuk mendaftar sekuritas.
  5. Kebutuhan oleh pernyataan profesional.
  • Mengubah dengan metode LIFO:

Dalam situasi seperti itu, persediaan dasar-tahun untuk semua perhitungan LIFO berikutnya adalah persediaan pembukaan di tahun metode ini diadopsi. Pengungkapan terbatas menunjukkan Pengaruh perubahan pada hasil usaha pada periode perubahan.

Hal ini terutama karena sejumlah asumsi yang akan diperlukan untuk menghitung efek perubahan.

  1. Perubahan Estimasi Akuntansi: Perubahan tersebut ditangani secara prospektif karena perkiraan dan revisi mereka merupakan bagian yang melekat dari akuntansi.

Contoh: Perubahan estimasi nilai sisa atau masa manfaat.

  1. Setiap kali mustahil untuk menentukan apakah perubahan dalam prinsip atau perubahan estimasi telah terjadi, perubahan harus dianggap sebagai perubahan estimasi.

Contoh:

Berubah dari memanfaatkan aset untuk membebankan karena estimasi perubahan hidup yang berguna untuk kurang dari satu tahun.

  1. Hati-hati perkiraan yang kemudian membuktikan perubahan yang tidak benar harus dipertimbangkan estimasi dan tidak kesalahan.
  2. Perubahan Pelapor: Perubahan tersebut harus dilaporkan oleh ulangan laporan keuangan semua periode sebelumnya disajikan.

Contoh: Menyajikan laporan di tempat laporan dari masing-masing perusahaan.

  1. Koreksi Error: Koreksi kesalahan harus ditangani sebagai sebelum penyesuaian periode.

Contoh: Membuat kesalahan matematika dalam penentuan beban penyusutan periode sebelumnya itu.

  1. Biaya Politik: Semakin besar perusahaan, semakin besar kemungkinan itu adalah untuk mengadopsi penurunan pendapatan pendekatan dalam memilih metode akuntansi.
  2. Struktur modal: Perusahaan dengan rasio tinggi utang terhadap ekuitas lebih cenderung memilih metode akuntansi yang akan meningkatkan laba bersih.
  3. Pembayaran Bonus: Manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan pendapatan, jika bonus mereka terikat dengan pendapatan.
  4. laba Halus: Untuk menghindari objek; perhatian politisi, regulator, dan pesaing perusahaan kadang-kadang memilih akuntansi metode yang memberikan peningkatan bertahap pendapatan.
  1. Analisis Kesalahan.
    1. Neraca Kesalahan. Hanya mempengaruhi aset, kewajiban, dan pemegang saham ekuitas:

Contoh:Sebuah kesalahan klasifikasi aset.

  1. Kesalahan Laporan Laba Rugi. Hanya mempengaruhi pendapatan dan beban.

Contoh: sebuah kesalahan klasifikasi dari akun pendapatan.

  1. Neraca dan Laporan Laba Rugi Efek.
  2. Kesalahan menyeimbangkan adalah mereka yang akan diimbangi atau dikoreksi lebih dari dua periode.

Contoh: Kesalahan sehubungan dengan persediaan.

  1. Jika buku telah ditutup:
  2. Tidak ada entri yang diperlukan, jika kesalahan sudah diimbangi.
  3. Jika kesalahan belum diimbangi, perlu masuk ke menyesuaikan dipertahankan laba.
  4. Jika buku-buku belum ditutup.

Dalam menerapkan pedoman-pedoman ini tujuan utamanya adalah melayani pemakaian laporan keuangan, untuk mencapai jasa semacam ini diperlukan ketepatan, pengungkapan penuh dan tidak boleh ada informasi yang menyesatkan.

Perubahan prinsip akuntansi akan dianggap tepat, hanya apabila perusahaan menunjukkan bahwa prinsip akuntansi alternatif yang berlaku umum yang telah diadopsi lebih disukai daripada prinsip sebelumnya. Dalam menerapkan pedoman profesi akuntansi, preferensi diantara prinsip akuntansi harus ditentukan atas dasar apakah prinsip yang baru dapat memperbaiki pelaporan keuangan, bukan atas dasar dampak pajak penghasilan semata. Namun tidaklah selalu mudah untuk menentukan ukuran atau perbaikan mana yang lebih disukai.

RANGKUMAN AKM 2 CHAPTER 21 ACCOUNTING FOR LEASES

CHAPTER 21

ACCOUNTING FOR LEASES

 

Pada buku Intermediate Accounting Kieso edisi 12 menjelaskan Leases merupakan, Suatu sewa perjanjian kontrak antara lessor dan lessee, yang memberikan lessee hak untuk menggunakan properti tertentu, yang dimiliki oleh lessor, untuk jangka waktu tertentu.
Kelompok terbesar peralatan yang disewakan meliputi:

  • Teknologi Informasi,
  • Transportasi(truk, pesawat, kereta api),
  • konstruksi dan
  • Pertanian.

Dalam menjalankan operasinya perusahaan membutuhkan aktiva tetap dan untuk memperolehnya perusahaan dapat menggunakan cara yang berbeda-beda. Salah satu yang paling mudah adalah dengan cara membelinya. Memperoleh aktiva tetap dengan cara pembelian menimbulkan berbagai keuntungan dan kerugian bagi pernsahaan dan memerlukan berbagai pertimbangan. Perusahaan perlu memikirkan apakah dana yang ada mencukupi atau diperlukan suatu pinjaman, dan resiko lain seperti ketinggalan zaman sehingga tidak ekonomis lagi bila dipakai ataupun ada resiko kegagalan memakai serta kemungkinan biaya pemeliharaan yang terlalu tinggi.

Cara lain dalam memperoleh aktiva yang dapat diterapkan adalah dengan cara leasing. Leasing berasal dari kata Lease yang berarti sewa atau lebih umum diartikan sewa menyewa yaitu pembiayaa peralatan atau barang modal untuk digunakan pada proses produksi suatu pernsahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Industri leasing menciptakan konsep baru untuk mendapatkan barang modal serta menggunakannya sebaik mungkin tanpa harus membeli atau memiliki barang tersebut. Ditinjau dari sudut ekonomi, leasing dapat pula dikatakan sebagai salah satu cara untuk menghimpun dana yang terdapat didalam masyarakat dan menginvestasikannya kembali dalam sektor-sektor ekonomi tertentu yang dianggap produktif. Karena itu, sarana leasing merupakan alternatif yang baik bagi perusahaan yang kurang modal atau hendak menghemat pemakaian tanpa harus kehilangan kesempatan untuk melakukan investasi kembali dalam sektor-sektor ekonomi tertentu yang dianggap produktif.

Definisi diatas menjelaskan adanya kesepakatan antara dua pihak, lessor (pihak yang menyewakan) dan lessee (penyewa). Dalam perjanjian ini terdapat persetujuan penyerahan atau pengalihan hak guna atau hak pakai atas aktiva yang dimilikinya yang dapat disiapkan selama periode tertentu dari lessor pada lessee. Selama periode yang dimaksud dalam perjanjian sebagai balas jasa dari hak pakai yang diberikan lessor kepada lessee dituntut untuk membayar sejumlah uang sewa atau kompensasi yang lain sesuai dengan perjanjian yang dibuat. Lamanya jangka waktu suatu perjanjian lease tergantung pada perjanjian yang dibuat oleh lessor dan lessee, sehingga jangka waktu perjanjian lease ini dapat bervariasi tergantung pada kesepakatan bersama.

Beberapa unsur yang harus terdapat dalam leasing yaitu :

  • Lessor yaitu pihak yang menyewakan aktiva atau barang-barang modal antara lain perusahaan-perusahaan yang mendapat izin dari Departemen Keuangan.
  • Lessee yaitu pihak penyewa aktiva atau pihak-pihak yang membutuhkan/memakai barang-barang modal.
  • Objek leasing yaitu barang-barang yang menjadi objek perjanjian leasing yang meliputi segala macam barang modal mulai dari yang berteknologi tinggi hingga teknologi menengah ataupun keperluan kantor.
  • Pembayaran Uang sewa yaitu secara berkala dalam jangka waktu tertentu yang bisa dilakukan setiap bulan, setiap kuartal, atau setiap setentah tahun sekali.
  • Nilai sisa yang ditentukan sebelum kontrak dimulai.
  • Adanya hak opsi bagi lessee pada akhir masa leasing dimana lessee mempunyai hak untuk menentukan apakah ia ingin membeli barang tersebut dengan harga sebesar nilai sisa atau mengembalikan pada lessor.
  • Lease Term adalah suatu periode kontak sewa.

 

Perkiraan-perkiraan yang timbul apabila terjadinya transaksi leasing adalah :

  • Aktiva

Aktiva secara umum dapat merupakan sesuatu yang mempunyai bentuk fisik atau dapat merupakan sesuatu hak menurut hukum, kedua-duanya mempunyai nilai uang.

  • Kewajiban

Kewajiban adalah hutang perusahaan yang harus dipenuhi kepada kreditur. Penyelesaian kewajiban dilakukan perusahaan dimasa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa kewajiban timbul dari transaksi atau peristiwa masa lalu. Kewajiban yang terjadi akibat transaksi leasing antara lain hutang lease bagi lessee.

  • Pendapatan

Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dan pendapatan ini dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalty, dan sewa. Didalam transaksi leasing pendapatan dari transaksi tersebut diperoleh perusahaan sewa guna usaha (lessor) berupa pendapatan bunga lease.

  • Beban

Istilah beban dapat dinyatakan sebagai biaya yang secara langsung atau tidak langsung telah dimanfaatkan dalam usaha menghaislkan pendapatan dalam suatu periode atau yang sudah tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan masa berikutnya. Yang dimaksud dengan biaya adalah pengorbanan ekonomis yang diperlukan untuk mempeorleh barang dan jasa. Beban mencakupi baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa meliputi harga pokok penjual, gaji dan penyusutan. Dalam transaksi leasing beban yang timbul antara lain beban pelaksana lease dan beban asuransi yang ditanggung oleh penyewa guna usaha (lessee).

Akuntansi Untuk Lessee

Jika lessee memanfaatkan sewa, lessee mencatat aset dan kewajiban umumnya sama dengan nilai sekarang dari pembayaran sewa.

  • Catatan penyusutan aset sewaan.
  • Memperlakukan pembayaran sewa sebagai terdiri dari bunga dan pokok.

RANGKUMAN AKM 2 CHAPTER 20 AKUNTANSI PENSIUN & TUNJANGAN PASCA PENSIUN

CHAPTER 20

AKUNTANSI PENSIUN & TUNJANGAN PASCA PENSIUN

Rencana Pensiun adalah pengaturan dimana perusahaan memberikan manfaat (pembayaran) kepada karyawan setelah mereka pensiun untuk layanan yang mereka berikan saat mereka bekerja.

Beberapa program pensiun adalah:

  • Iuran: karyawansecara sukarelamelakukan pembayaranuntuk meningkatkankeuntungan mereka.
  • NonIuran: perusahaanmenanggungseluruh biaya.
  • Program pensiunyang memenuhi syarat: menawarkanmanfaat pajak.

Dana pensiun harus menjadi badan hukum dan akuntansi yang terpisah.

Tipe Perencanaan Pensiun

  1. Defined-Contribution Plan
  • Kontribusipemberi kerjaditentukan olehrencana(tetap)
  • Risikoditanggung olehkaryawan
  • Manfaatberdasarkan nilairencana
  1. Defined-Benefit Plan
  • Manfaat yang ditentukan oleh rencana
  • Kontribusi pemberi kerja bervariasi (ditentukan oleh Aktuaris)
  • Risiko ditanggung oleh majikan

Pengakuan Net Fund Status
Perusahaan harus mengakui pada neraca mereka status overfunded atau kekurangan dana penuh program pension.
Status overfunded atau kekurangan dana diukur sebagai perbedaan antara nilai wajar aset program dan kewajiban imbalan diproyeksikan.

Ciri-Ciri Program Pensiun

  • Program pensiun iuran pasti, mengharuskan pemberi kerja menginvestasikan uang dalam jumlah tetap atas nama karyawan selama masa kerja karyawan.
  • Program pensiun imbalan pasti, pemberi kerja menanggung resiko investasi dalam mendanai pembayaran uang pension dimasa depan. Karenanya, banyak perusahaan telah mengganti program dengan imbalan pasti ke program pension iuran pasti.
  • Peran aktuaris (juru taksir)

Akuntansi Untuk Pensiun

  • Alternatiftindakankewajiban
  • Komponendaribiaya pension
  • Biaya jasa
  • Biaya bunga
  • RealisasiReturn on AssetRencana
  • Amortisasi sebelum biaya jasa
  • Laba / rugi

Dalam Catatan atas Laporan Keuangan

  • Komponen utamadaribiaya pensiun.
  • Rekonsiliasimenunjukkan bagaimanakewajiban imbalandiproyeksikan dannilai wajaraset programberubah.
  • Jumlah yang diakui diakumulasi pendapatan komprehensiflain yangbelumdiakuibiaya pensiun, ditampilkansecara terpisahkeuntungan bersihatau kerugiandanbiayajasa lalu, danjumlah yang harusdiakuiadalahbiaya pensiundi tahun depan.
  • Pengungkapantarifyang digunakandalam mengukurjumlahmanfaat(tingkat diskonto, yang diharapkan dariaset program, tingkatkompensasi).
  • Tabelmenunjukkanalokasiasetprogram pensiunberdasarkan kategori(misalnya, jenis investasi).
  • Pembayaranmanfaat yang diharapkanakan dibayarkan kepadapesertarencana saat iniuntukmasing-masing limatahunfiskal berikutnyadandiagregat untuklima tahunfiskalsesudahnya.

RANGKUMAN AKM 2 Chapter 19 INCOME TAX

Chapter 19 INCOME TAX

Pajak merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh atau mendapatkan dana dari masyarakat. Dana tersebut digunakan untuk membiayai kepentingan umum. Pajak merupakan pungutan wajib atau dipaksakan kepada rakyat.

Pengertian Pajak Penghasian (PPh) berdasarkan Undang-Undang No 17 Tahun 2000 adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam satu tahun pajak atau suatu pungutan resmi yang ditujukan kepada masyarakat yang berpenghasilan yang diperolehnya dalam tahun pajak untuk kepentingan negara dan masyarakat dalam hidup berbangsa dan bernegara sebagai suatu kewajiban yang harus dilaksanakannya.

Pajak Penghasilan Pasal 22 atau PPh Pasal 22 menurut Undang-Undang No 36 Tahun 2008 adalah PPh yang dipungut oleh:

  1. Bendahara pemerintah untuk memungut pajak sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang,
  2. badan-badan tertentu untuk memungut pajak dari Wajib Pajak yang melakukan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain.
  3. Wajib Pajak badan tertentu untuk memungut pajak dari pembeli atas penjualan barang yang tergolong sangat mewah, adapun jenis barang.

Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan pada pendapatan individu atau bisnis (perusahaan atau badan hukum lainnya). Berbagai sistem pendapatan pajak ada, dengan berbagai tingkat insiden pajak. Pajak penghasilan dapat menjadi progresif, proporsional, atau regresif. Pajak penghasilan individu sering pajak pendapatan total individu (dengan beberapa pemotongan yang diijinkan), sementara pajak penghasilan badan penghasilan bersih sering pajak (perbedaan antara penerimaan kotor, biaya, dan tambahan write-off). Berbagai sistem mendefinisikan pendapatan berbeda, dan sering membiarkan pengurangan nosional pendapatan (seperti pengurangan berdasarkan jumlah anak yang didukung).

“Pajak bersih” mengacu pada jenis pembayaran yang dikenakan pajak, yang termasuk penghasilan pribadi (upah), capital gain , dan pendapatan bisnis. Tingkat untuk berbagai jenis pendapatan dapat bervariasi dan beberapa tidak dapat dikenakan pajak sama sekali. Keuntungan modal dapat dikenakan pajak pada saat realisasi (misalnya bila saham dijual) atau pada saat terjadinya (misalnya ketika saham menghargai nilai). Penghasilan bisnis hanya dapat dikenakan pajak jika yang signifikan atau berbasis pada cara yang dibayarkan. Beberapa jenis pendapatan, seperti bunga tabungan bank, dapat dianggap sebagai laba pribadi (mirip dengan upah) atau sebagai keuntungan properti menyadari (mirip dengan menjual saham). Dalam beberapa sistem pajak, pendapatan pribadi dapat didefinisikan secara ketat di mana tenaga kerja, keterampilan, atau investasi yang dibutuhkan (misalnya upah), dalam orang lain, mereka dapat didefinisikan secara luas untuk mencakup rejeki (misalnya menang judi).

Tarif pajak mungkin progresif, regresif, atau proporsional. Pajak progresif berlaku tarif pajak progresif yang lebih tinggi sebagai laba mencapai tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, pertama $ 10.000 dalam pendapatan dapat dikenakan pajak sebesar 7%, yang $ 10.000 berikutnya sebesar 10%, dan pendapatan lagi sebesar 30%. Atau, pajak tetap mengambil semua pendapatan pada tingkat yang sama. Pajak penghasilan regresif berlaku untuk penghasilan sampai dengan jumlah tertentu, seperti berat hanya pertama $ 90.000 diterima. Sebuah sistem pajak dapat menggunakan metode perpajakan yang berbeda untuk berbagai jenis pendapatan.

Meskipun sebagian besar informasi tentang pajak penghasilan perusahaan berasal dari laporan laba rugi, ada sering perbedaan antara laba sebelum pajak penghasilan kena pajak. Perbedaan ini karena persyaratan pencatatan GAAP akuntansi keuangan (biasanya mengikuti prinsip pencocokan dan memungkinkan akrual pendapatan dan biaya) dan persyaratan peraturan pajak IRS untuk akuntansi pajak (yang lebih berorientasi pada uang tunai). Perbedaan waktu antara seperti akuntansi keuangan dan akuntansi pajak membuat perbedaan temporer. Juga ada acara, biasanya satu kali, yang membuat “perbedaan permanen”, seperti GAAP mengakui sebagai beban item yang IRS tidak akan memungkinkan untuk dipotong.
Perbedaan temporer

Perbedaan temporer antara laba akuntansi keuangan sebelum pajak penghasilan kena pajak sering menimbulkan jumlah yang akan disertakan dalam penghasilan kena pajak satu atau dua tahun sebelum atau setelah pendapatan atau beban diwujudkan dalam akuntansi keuangan. Rekaman dalam hal ini, pada gilirannya, menciptakan perbedaan jumlah yang tercatat aset atau kewajiban pada laporan keuangan. Item yang membuat perbedaan temporer meliputi:

  • Penjualan angsuran
    • Keuntungan belum direalisasi atas investasi dicatat
    • Sewa dikumpulkan di muka
    • Langganan dikumpulkan di muka
    • Pendapatan yang dikumpulkan di muka
    • Biaya Perkiraan dan kehilangan
    • Kerugian yang belum direalisasi dari investasi dicatat sebesar nilai wajarnya
    • Perbedaan dalam metode pencatatan penyusutan
    • Biaya dibayar di muka dikurangkan pajak

    Perbedaan temporer membuat baik kewajiban pajak tangguhan atau aktiva pajak tangguhan.
    Kewajiban Pajak Tangguhan

    Kewajiban pajak tangguhan digambarkan sebagai “kewajiban yang merupakan kenaikan hutang pajak di masa mendatang sebagai akibat dari perbedaan temporer kena pajak yang ada pada akhir tahun berjalan”

RANGKUMAN AKM 2 CHAPTER 18 REVENUE

CHAPTER 18

REVENUE

 

Revenues and gains secara umum diakui saat:

  1. Revenue and gains sudah direalisasi atau dapat direalisasi
  2. Revenue dan Gain tersebut telah dihasilkan karena sebagian besar dari proses untuk menghasilkan earning telah diselesaikan

Secara umum revenue tidak diakui sebelum titik penjualan karena :

  1. Janji pembayaran yang masih berlaku belum diterima dari pelanggan
  2. Perusahaan belum menyediakan produk atau jasa

Revenue dapat dilaporkan sebelum penyerahan barang jadi atau penyelesaian suatu kontrak jasa, jika periode kontruksi atau pembuatan barang yang akan dijual atau periode pelaksanaan jasa relatif lama, yaitu lebih dari satu tahun. Percentage-of-completion accounting merupakan bentuk alternatif atas completed contract method, yang dikembangkan untuk menghubungkan pengakuan pendapatan atas kontrak.

Demikian juga metode proporsional telah dikembangkan untuk mencerminkan revenue yang dihasilkan dari kontrak jasa dimana berbagai kegiatan jasa harus dilakukan sebelum kontrak tersebut diselesaikan.

Menurut metode persentase penyelesaian, pendapatan dan biaya diakui sesuai dengan kemajuan dalam menyelesaikan kontrak dan tidak menangguhkan pengakuan unsur-unsur ini sampai kontrak diselesaikan.

Sebagian besar jenis kontrak jangka pembangunan jangka panjang harus dilaporkan dengan memakai metode persentase penyelesaian. Unsur-unsur yang harus ada jika akuntansi persentase penyelesaian akan digunakan:

  1. Taksiran yang handal dapat dibuat mengenai sejauh mana kemajuan (progres) pendapatan kontrak dan biaya kontrak mendekati penyelesaian
  2. Kontrak itu sendiri harus menetapkan dengan jelas pelaksanaan hak mengenai barang-barang atau jasa-jasa yang akan disediakan dan diterima oleh para pihak yang bersangkutan, pertimbangan yang akan dipertukarkan, dan cara serta syarat-syarat penyelesaian
  3. Pembeli dapat diharapkan untuk memenuhi kewajibannya menurut kontrak
  4. Kontraktor dapat diharapkan untuk melaksanakan kewajiban sesuai dengan kontrak

Metode kontrak selesai akan dipakai jika suatu perusahaan:

  1. Terutama mempunyai kontrak jangka pendek
  2. Kondisi-kondisi untuk persentase penyelesaian tidak terpenuhi
  3. Jika ada ketidakpastian yang melekat dalam kontrak.

Ada 2 kategori untuk mengukur kemajuan suatu kontrak yaitu:

  1. Ukuran Masukan (input measures)
  2. Ukuran Keluaran (output measures)

Input Measures

Dibuat sehubungan dengan upaya atas biaya yang dicurahkan untuk suatu kontrak.

Ukuran ini meliputi metode:

  1. Biaya ke biaya (Cost-to-Cost Method)
  2. Variasi dari metode usaha yang dicurahkan (Efforts-Expended Methods)

Output Measures (Ukuran Keluaran)

Didasarkan pada unit yang dihasilkan dan pertambahan nilai. Contoh: Proyek jalan raya, maka ukuran penyelesaiannya adalah rasio dari panjang jalan yang sudah diselesaikan terhadap panjang jalan menurut kontrak.

Terdapat perbedaan yang relatif kecil antara kontrak jangka panjang menurut metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai, yaitu antara timing of revenue dan pengakuan expense.

  • Semua direct cost dan indirect cost yang dapat dialokasikan, dibebankan pada inventory account yaitu bangunan dalam pelaksanaan (Construction in Progress)
  • Perkiraan persediaan meningkat dengan adanya laba yang diakui selama pembangunan
  • Persyaratan pengajuan faktur oleh kontraktor dan pembayaran faktur oleh pelanggan
  • Sebagai perlindungan bagi pelanggan, perjanjian kontrak sering menetapkan jumlah yang akan ditahan dan dikeluarkan dari kemajuan pengajuan kontrak
  • Faktur termasuk jumlah yang ditahan, didebit ke Account Receivable dan dikredit pada deferred account, yaitu Progress billing on construction Contracts.

RANGKUMAN AKM 2 CHAPTER 17 INVESTMENT

CHAPTER 17

INVESTMENT

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungandimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Investasi dalam efek hutang

Efek hutang adalah instrumen yang mewakili hubungan kreditur dengan perusahaan.Piutang usaha dan pinjaman piutang tidak efek hutang karena mereka tidak memenuhi definisi keamanan.Investasi dalam efek hutang dikelompokkan menjadi tiga kategori terpisah untuk tujuan akuntansi dan pelaporan.

  • Dimilikihinggajatuh tempo surat utang yang yang perusahaan bermaksud dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo,
  • Perdagangan efek hutang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual dalam waktu dekat untuk menghasilkan pendapatan jangka pendekperbedaanharga, dan
  • Tersediauntukdijual yang efek hutang yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo maupun yang diperdagangkan.

Surat utang hanya dapat diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo karenaefek ekuitas tidak memiliki tanggal jatuh tempo, efek hutang diklasifikasikan sebagai dimiliki-kedewasaan untuk-hanya jika entitas pelaporan telah baik, efek untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, bukan nilai wajar. Biasanya terpisah premi atau diskonto rekening tidak diciptakan, tapi amortisasi premi atau diskonto diakui setiap periode karena efek ini tidak disesuaikan dengan nilai wajar, fluktuasi nilai pasar mereka tidak meningkatkan volatilitas laba yang dilaporkan.

Investasi dalam efek hutang yang dalam kategori tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan yang belum direalisasi dan kerugian terkait dengan perubahan nilai wajar dari efek dicatat dalam sebuah keuntungan yang belum direalisasi atau rekening rugi. Akun ini dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lain dan sebagai komponen terpisah dari ekuitas sampai direalisasi

Dengan demikian, perubahan nilai wajar tidak dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih sampai pada saat efek tersebut dijual. Pendekatan ini mengurangi volatilitas dari laba bersih. Perbedaan antara nilai wajar dari keamanan dan nilai biaya perolehan diamortisasi dari efek tersebut dilakukan dalam rekening penilaian bernama Efek Penyesuaian Nilai Wajar.

Efek diperdagangkan diselenggarakan dengan tujuan untuk dijual kembali dalam waktu singkat.Periode memegang umumnya kurang dari tiga bulan.Efek ini dilaporkan sebesar nilai wajarnya, dengan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi memegang dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih.

Investasi Efek Ekuitas

Efek ekuitas merupakan penyertaan saham pada perusahaan.Ini termasuk saham biasa dan preferen, dan jugahak untuk memperoleh atau melepaskan kepemilikan di disepakati atau telah ditentukan harga.Sebagai contoh waran dan hak saham.

Investasi oleh satu perusahaan dalam saham biasa lain dapat diklasifikasikan sesuai dengan persentase saham berhak suara yang dimiliki oleh perusahaan investor

  1. Untukkepemilikankurangdari 20%
  • Hal inidiasumsikanbahwa investor hanya memiliki hak pasif di perusahaan investasi
  • Dalamhalinimetodenilaiwajardigunakan
  1. Untukkepemilikanantara 20% dan 50%
  • Hal inidiasumsikanbahwa perusahaan investor memiliki pengaruh signifikanpadaperusahaanasosiasi
  • Di sini, metodeekuitas digunakan.
  1. Untukkepemilikanlebihdari 50%
  • Perusahaan investor memilikisahammayoritas di perusahaan investasi
  • Perusahaan investor harusmengkonsolidasikan investor dan laporan keuangan perusahaan asosiasi menjadi sebuah pernyataan tunggal.

 

Penurunan Nilai

Setiap investasi harus dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah itu telah mengalami penurunan nilai.Jika penurunan nilai sekuritas dinilai bersifat sementara, dasar biaya perolehan efek individual harus diturunkan ke konsep biaya baru.

  • Untukefekutang, tes penurunan adalah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan besar bahwa investor tidak akan dapat mengumpulkan semua jumlah yang terhutang sesuaidenganketentuankontrak.
  • Untukefekekuitas,
  • Pedomanadalahkurangtepat
  • Setiapwaktunilairealisasi lebih rendah dari nilai tercatat dari investasi, penurunan yang harusdipertimbangkan
  • Faktor-faktor yang perludipertimbangkan termasuk:
    • Berapa lama nilaiwajar telah di bawah biaya,
    • Kondisikeuanganpenerbitsurat berharga, dan
    • Maksuddankemampuan investor untuk mempertahankan investasinya untuk memungkinkan setiap pemulihan yang diantisipasi dalam nilai wajar.

RANGKUMAN AKM 2 CHAPTER 16 DILUTIVE SECURITIES AND EARNINGSPER SHARE

CHAPTER 16 DILUTIVE SECURITIES AND EARNINGSPER SHARE

Hutang dan Ekuitas
Banyak kontroversi terkait dengan akuntansi untuk instrumen keuangan seperti opsi saham, obligasi konversi, dan berbagi preferensi berhubungan dengan cuaca perusahaan harus melaporkan hal tersebut sebagai kewajiban atau sebagai equity.declaration dividen adalah kebijaksanaan emiten, seperti keputusan untuk membeli kembali saham.

Utang konversi
Obligasi konversi dapat diubah menjadi obligasi korporasi lainnya selama beberapa periode waktu tertentu setelah penerbitan. obligasi konversi menggabungkan manfaat dari ikatan dengan hak istimewa pertukaran untuk saham di opsi pemegang. investor yang membeli itu menginginkan keamanan memegang obligasi ditambah opsi tambahan konversi jika nilai saham menghargai signifikan
Dua alasan utama perusahaan menkonversikan:
– Keinginan untuk meningkatkan modal tanpa menyerah kontrol kepemilikan lebih dari yang diperlukan.
– Memperoleh pembiayaan saham biasa dengan harga lebih murah.

Pada Waktu Penerbitan
Obligasi konversi dicatat sebagai masalah utang lurus, dengan diskonto atau premium diamortisasi selama jangka waktu utang.

Pada Waktu Konversi
Perusahaan menggunakan metode nilai buku saat mengkonversi obligasi.
Ketika pemegang utang mengkonversi utang menjadi saham, perusahaan penerbit tidak mengakui keuntungan atau kerugian pada saat konversi.

Induced Convertion
– Emiten ingin mendorong konversi yang cepat.
– Emiten menawarkan pertimbangan tambahan, yang disebut “pemanis.”
– Pemanis beban periode.

Pensiun Utang Konversi
Diakui sama seperti pensiun utang yang tidak dikonversi.
Selisih antara harga perolehan dan nilai tercatat harus dilaporkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi.

Saham preferen konversi mencakup pilihan bagi pemegangnya untuk mengkonversi saham preferen menjadi jumlah tetap saham biasa.Saham preferen konversi dianggap sebagai bagian dari ekuitas.
Tidak ada keuntungan atau kerugian diakui pada saat dikonversi,menggunakan metode nilai buku.

Dalam Sertifikat berjudul pemegangnya untuk membeli saham pada harga tertentu dalam jangka waktu yang dinyatakan.
Biasanya muncul karena alas an :
– Untuk membuat keamanan lebih menarik
– Sebagai bukti hak memesan efek terlebih dahulu
– Sebagai kompensasi kepada karyawan

Saham Warranty
Peredaran saham warrant:
– Hasil dialokasikan antara dua sekuritas.
– Alokasi berdasarkan nilai pasar wajar.
Dua metode alokasi:
(1) metode proporsional dan
(2) metode tambahan

Metode proporsional

Tentukan:
– nilai obligasi tanpa surat perintah, dan
– nilai waran.
Metode proporsional mengalokasikan dana menggunakan proporsi dua jumlah, berdasarkan nilai wajar.

Metode Incremental

– Apabila suatu perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar baik waran atau obligasi.
– Gunakan keamanan yang nilai wajarnya dapat ditentukan.
– Mengalokasikan sisa harga pembelian terhadap keamanan yang tidak tahu nilai wajar.

Waran pisah melibatkan dua sekuritas,
– keamanan utang,
– surat perintah untuk membeli saham biasa.
– Waran Nondetachable
– ada alokasi dana hasil antara obligasi dan waran,
– perusahaan mencatat seluruh hasil sebagai utang.

Hak untuk Berlangganan Saham Tambahan,syaratnya
– Hak Bursa – pemegang saham yang ada memiliki hak (privilege preemptive) untuk membeli saham baru yang dikeluarkan sebanding dengan kepemilikan mereka.
– Harga biasanya kurang dari nilai pasar saat ini.
– Perusahaan hanya membuat entri memorandum.

Berdasarkan metode wajar-nilai, perusahaan menggunakan model pilihan-harga yang dapat diterima untuk menghargai pilihan pada tanggal hibah.

Dua masalah utama akuntansi:
1. Bagaimana untuk menentukan beban kompensasi.
2. Atas apa periode untuk mengalokasikan biaya kompensasi.

Beban menentukan
Beban kompensasi berdasarkan nilai wajar dari opsi diharapkan rompi pada tanggal pemberian opsi kepada karyawan (s) (yaitu, tanggal hibah).

Mengalokasikan Beban Kompensasi
Selama periode di mana karyawan melakukan-layanan masa bakti.

RANGKUMAN CHAPTER 14-Non-Current Liabilities

Chapter 14 Non-Current Liabilities

 

Non Current Liabilities

Kewajiban tidak lancar (utang jangka panjang) terdiri dari arus keluar yang diharapkan sumber daya yang timbul dari kewajiban saat ini yang tidak dibayarkan dalam waktu satu tahun atau siklus operasi perusahaan, mana yang lebih lama.

contoh:

  • Hutang obligasi
  • Wesel bayar jangka panjanghutang
  • Hutanghipotek
  • Kewajiban pensiun
  • Kewajibansewa guna usaha

ISSUING BONDS

Kontrak obligasi dikenal sebagai indenture obligasi.

Merupakan janji untuk membayar,sejumlah uang pada saat jatuh tempo yang ditunjuk, ditambah bunga periodik pada tingkat tertentu pada jumlah jatuh tempo (nilai nominal).

Jenis dari Utang

  • (surat utang) obligasi.
  • Term, Serial, dan obligasiCallable.
  • Convertible, Commodity-backed, obligasiDeep-
  • (Kupon) obligasi.
  • Pemasukan danPendapatanobligasi.

VALUATION OF BONDS PAYABLE

Penerbitan dan pemasaran obligasi kepada publik:

  • Biasanya memakan waktubeberapa minggu atau bulan.
  • Perusahaan yang menerbitkanharus,
  1. Aturlahpenjamin emisi.
  2. Mendapatkanpersetujuan peraturandaripenerbitan obligasi, menjalaniaudit, danmengeluarkanprospektus.
  3. Memiliki sertifikatobligasidicetak.

Harga jual obligasi diatur oleh

  • Penawaran dan permintaan pembeli dan penjual,
  • Risiko relatif,
  • Kondisi pasar, dan
  • Keadaan ekonomi.

SUKU BUNGA

Lain, kupon atau tingkat nominal = Tingkat tertulis dalam hal perjanjian obligasi.

  • Penerbit obligasimenetapkantingkatini.
  • Dinyatakan sebagaipersentase darinilai nominalobligasi(par).

Harga pasar atau hasil yang efektif = Rate yang memberikan pengembalian diterima sepadan dengan risiko emiten.

  • Suku bungabenar-benar diterimaolehpemegang obligasi.

Bagaimana menghitung jumlah bunga yang sebenarnya dibayarkan kepada pemegang obligasi setiap periode?
(Tingkat pernyatataan x Nilai Wajah obligasi)

Bagaimana menghitung jumlah bunga yang sebenarnya dicatat sebagai beban bunga oleh penerbit obligasi?

(Tingkat Pasar x Nilai Tercatat obligasi)

Bonds Issued at Discount or Premium

Ketika obligasi menjual kurang dari nilai nominal:

  • Investormenuntuttingkatbunga yang lebih tinggidari tingkatdinyatakan.
  • Biasanya terjadikarenainvestorbisa mendapatkantingkat yang lebih tinggidari investasialternatifrisikoyang sama.
  • Tidak dapat mengubahtingkatdinyatakansehinggainvestormenolak untuk membayarnilai nominal
  • Investormenerimatingkat bungayang dinyatakandihitungberdasarkan nilai, tetapimereka benar-benarmendapatkanpada tingkatyang efektifkarena merekadibayar kurang darinilai nominal

Obligasi yang diterbitkan di diskon – jumlah yang dibayar pada saat jatuh tempo lebih dari jumlah masalah.
Obligasi yang diterbitkan pada premi – perusahaan membayar kurang pada saat jatuh tempo relatif terhadap masalah harga.
Penyesuaian biaya dicatat sebagai beban bunga obligasi sepanjang umur obligasi melalui proses yang disebut amortisasi.
Prosedur yang diperlukan untuk amortisasi adalah metode yang efektif-bunga (juga disebut hadir nilai amortisasi).

 

Bonds Issued between Interest Dates

Investor obligasi akan membayar penjual bunga yang masih harus dibayar dari terakhir tanggal pembayaran bunga sampai dengan tanggal penerbitan.
Pada tanggal pembayaran bunga setengah tahunan berikutnya, investor obligasi akan menerima pembayaran bunga penuh enam bulan.

Zero-Interest-Bearing Notes

Perusahaan yang menerbitkan catatan selisih antara jumlah wajah dan nilai sekarang (kas yang diterima) sebagai

  • Diskon dan
  • Amortisasibahwajumlahbeban bungaselama umurcatatan.

Notes Issued for Property, Goods, or Services

Ketika bertukar instrumen utang untuk properti, barang, atau jasa dalam transaksi tawar-menawar, tingkat bunga yang ditetapkan dianggap tidak wajar, kecuali:

  • Tidak adasuku bungadinyatakan, atau
  • Tingkat bungayang dikemukakan adalahtidak masuk akal, atau
  • Jumlahwajahberbeda secara materialdariharga tunaisaat ini untukitem yang samaatau serupaatau darinilai wajarsaat iniinstrumenutang.

Choice of Interest Rates

Jika perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar properti, barang, jasa, atau hak-hak lainnya, dan jika catatan tidak memiliki pasar yang siap, perusahaan harus mendekati tingkat bunga yang berlaku.

Pilihan tingkat dipengaruhi oleh:

  • Kurs yang berlaku untuk instrumen yang serupa.
  • Faktor-faktor seperti pembatasan, agunan, jadwal pembayaran, dan tingkat bunga utama yang ada.

Mortgage Notes Payable

Sebuah surat promes dijamin dengan dokumen yang disebut hipotek yang menjanjikan hak atas properti sebagai jaminan untuk pinjaman.
Bentuk umum -Sebagian besar wesel bayar jangka panjang hutang.

  • PayableSecara penuhpada saat jatuh tempoatauangsuran.
  • Fixed-Rate mortgage.
  • Hipotek-Variable-

Extinguishment with Cash before Maturity

  • Harga perolehan kembali> nilai tercatatbersih=Rugi
  • Nilai tercatat bersih> hargaPerolehan kembali=Gain
  • Pada saatperolehan kembali, premi ataudiskonto yang belum diamortisasiharusdiamortisasi hinggatanggal perolehan kembali.

Extinguishment by Exchanging Assets or Securities

  • Kreditur harus memperhitungkan aset non-tunai atau kepemilikan saham yang diterima sebesar nilai wajarnya.
  • Debitur mengakui keuntungan sebesar selisih dari nilai tercatat hutang atas nilai wajar aset atau ekuitas dialihkan.

Extinguishment with Modification of Terms

Kreditur mungkin menawarkan satu atau kombinasi dari modifikasi berikut:

  • Penurunan suku bunga ditetapkan.
  • Perpanjangan tanggal jatuh tempo dari jumlah wajah utang.
  • Pengurangan jumlah wajah utang.
  • Pengurangan atau penundaan hutang bunga.

Fair Value Measurement

Kewajiban tidak lancar yang dicatat sebesar nilai wajarnya, dengan keuntungan yang belum direalisasi atau rugi yang dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih.

Off-balance-sheet financing merupakan upaya untuk meminjam uang sedemikian rupa untuk mencegah merekam kewajiban.
Bentuk yang berbeda:

  • Non-Konsolidasi Subsidi
  • EntitasBertujuan Khusus(SPE)
  • Sewaoperasi

Penyajian Kewajiban Tidak Lancar
Pengungkapan catatan umumnya menunjukkan sifat kewajiban, tanggal jatuh tempo, tingkat suku bunga, sebut ketentuan, hak konversi, pembatasan yang dikenakan oleh kreditur, dan aset yang ditunjuk atau dijaminkan.
Nilai wajar utang harus mengungkapkan.
Harus mengungkapkan pembayaran di masa mendatang untuk tenggelam persyaratan dana dan jumlah jatuh tempo utang jangka panjang masing-masing selama lima tahun ke depan.